Bunuh Diri, Penyakit Bawaan Dari Yudas Iskariot|| By Fransiskus Adun

Gambar oleh Hasty Words dari Pixabay

INFOSMPN3PACAR.COM- Bunuh diri adalah salah satu bentuk menghilangkan nyawa diri sendiri dengan sengaja karena ada alasan tertentu, baik karena persoalan ekonomi, cinta, korupsi dan persoalan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Menurut Wikipedia bunuh diri merupakan suatu tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri. Bunuh diri sering kali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya sering kali dikaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol, atau penyalahgunaan obat.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa depresi berada pada urutan nomor 4 penyakit di dunia, dan diprediksikan  akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama. Bunuh diri menjadi isu kesehatan masyarakat serius saat ini. Menurut WHO, 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri per tahun, di dunia. Angka bunuh diri lebih tinggi pada usia muda. 

Di Asia Tenggara, angka bunuh diri tertinggi terdapat di Thailand yaitu 12.9 (per 100.000 populasi), Singapura (7,9), Vietnam (7.0), Malaysia (6.2), Indonesia  (3.7), dan Filipina (3.7).

Data diatas, tentu menjadi keprihatinan kita bersama bahwa kasus bunuh diri menjadi masalah serius, yang masih terjadi sampai saat ini.

Terdapat bermacam-macam metode yang paling sering digunakan untuk bunuh diri yang umum antara lain: gantung diri, racun serangga, senjata api dan menjatuhkan diri dari lantai yang tinggi. Pelaku bunuh diri juga bervariasi mulai dari orang tua, orang muda dan remaja bahkan ada anak-anak dibawah umur.

Dalam ajaran agama Kristen Katolik Tindakan bunuh diri tidak dibenarkan karena Tuhan Allah sudah melarang , dalam perintah kelimanya "jangan membunuh". Bunuh diri melawan kodrat mempertahankan hidup dan melanggar hukum cinta kepada diri dan sesama (Mat 22:39). 

Fakta yang terjadi masih banyak orang yang melanggar dan tetap melakukan aksi saling membunuh Antara sesama manusia dan bunuh diri. 

Ternyata didalam kitab suci ada salah satu dari ke 12 murid Yesus yaitu Yudas Iskariot, ia hidup bersama Yesus  dan murid lainya sama- sama mewartakan kabar gembira bagi umat manusia didunia ini. Tetapi ada satu kejanggalan yang dibuat Yudas adalah mengkhianati Tuhan Yesus dan menjualnya kepada kaum Farisi. 

Ketika Yudas Iskariot menjual Tuhan Yesus yang terjadi adalah ada rasa penyesalan dari dalam dirinya dan tidak mampu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga ia melakukan aksi bunuh diri. 

(Matius, 27: 2-5) Maka diikatnya Dia serta dibawa pergi, lalu diserahkannya kepada Pilatus, yaitu wakil pemerintah. Apabila dilihat oleh Yudas yang telah menyerahkan Yesus itu, bahwa sudah dijatuhkan hukum atas-Nya, maka menyesallah ia, lalu dipulangkannya balik perak yang tiga puluh keping itu kepada kepala imam dan orang tua-tua itu, katanya: 

"Aku berdosa, sebab menyerahkan darah orang yang tiada bersalah".

Tetapi kata mereka itu: 

"Apakah kena-mengena dengan kami? Itu tanggungan engkaulah".

Maka iapun mencampakkan segala keping perak itu ke dalam Bait Allah itu serta berjalan, lalu pergi menggantung dirinya.

Dalam Alkitab berkata (Roma 1:17) Karena di dalamnya itu kebenaran Allah dinyatakan dari pada iman kepada iman, seperti yang telah tersurat: Bahwa orang benar itu akan hidup oleh sebab iman. 

Jadi tindakan bunuh diri merupakan Tindakan yang tidak dibenarkan oleh Tuhan Allah sendiri , dan bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan sebuah pesoalan yang dihadapi.

Akan tetapi saat ini, masih saja terjadi aksi bunuh diri atau mungkinkah ini penyakit bawaan Yudas iskariot yang tidak mampu menyelesaikan sebuah persoalan?


Rujukan

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1450/depresi-dan-bunuh-diri
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri


Writer|| Fransiskus Adun, S.Pd (Guru di SDK Compang)

Redaksi|| Stanislaus Bandut, S.Pd