Oleh:
Matheo Randy Nugraha
Yosefan Burhan
Yordanus S. Fantino
Durian Kejujuran
Di suatu desa ada seorang bernama Markus. Ia seorang siswa di sebuah sekolah negeri di desanya. Ia tinggal dengan neneknya dalam keadaan berkekurangan. Empat tahun yang lalu, orang tuanya merantau ke luar daerah.
Suatu hari, ibu guru meminta murid-muridnya untuk memoto kopi materi. Tentu hal ini sangat membebani Markus. Ia tidak memiliki uang. Nenek tidak mungkin memiliki tabungan. Markus jadi bingung.
Sepulang sekolah, seperti biasa nenek menyuruhnya mencari kayu di kebun. Sesampainya di kebun, ia menemukan buah durian yang tergeletak di tanah. Durian itu milik Pak Adi, tetangganya. Sebab di sebelah kebun itu, kebun Pak Adi. Markus berpikir untuk mengambil dan menjualnya. Ia sangat senang, akhirnya ada jalan keluar masalahnya. Setelah menjual durian, ia langsung ke tempat foto kopi.
Di rumah, ia merasa menyesal akan perbuatan yang dilakukannya. Ia merasa bersalah. Hingga suatu hari, ia mendengar tetangganya menasehati anaknya untuk selalu bersikap jujur. Markus pun tersadar. Ia memutuskan untuk mendatangi rumah Pak Adi. Dia menjelaskan yang dilakukannya. Pak Adi memaafkannya.
“Jangan mencuri lagi. sebaiknya datang meminta,” kata Pak Adi.
“Saya berjanji, Pak. Maafkan saya,” kata Markus.
Ketika kita bersikap jujur, maka kita akan tenang. Jujur lebih baik baik dari pada berbohong. Menyimpan ketidakjujuran akan mendapatkan masalah.
Editor || Marianus Hamse, S.Pd
Redaksi|| Stanislaus Bandut, S.Pd
Jangan Lupa Berikan Komentar anda, untuk mendukung anak-anak agar terus berkarya🤗
.jpg)
.jpeg)
