Oleh:
Yustina A. Nuet
Yudastiana Atus
Kebaikan Yuna
Pagi yang cerah, menemani seorang gadis cantik yang berjalan menuju sekolah. Namanya, Yuna, ia masih berumur 14 tahun. Selain umurnya masih kecil, ia juga sangat baik hati. Suatu hari, pada saat Yuna pulang sekolah, Yuna dijemput oleh sopirnya. Tetapi, ia memilih jalan kaki.
“Aku jalan kaki saja, Pak,” katanya.
“Tapi, Non...,” kata sopirnya tidak melanjutkan.
“Tidak apa-apa, aku yang kasitahu, Ayah.”
Yuna pun pulang berjalan kaki. Sebelum ke rumah, ia memutuskan untuk bersantai mencari udara segar. Ketika sedang berjalan, Yuna melihat seorang nenek yang sedang mencari makanan di tong sampah. Yuna sangat kasihan. Nenek itu memakan makanan yang didapatnya dari tong sampah. Yuna bergegas menuju warung terdekat membeli makanan.
“Nek, ini makanan untuk, Nenek,” kata Yuna.
“Terima kasih banyak, Nak. Saya doakan kamu sukses dunia dan akhirat,” kata nenek itu.
Yuna tersenyum bahagia. Perkataan nenek itu sangat tulus.
“Nek, ini juga buat, Nenek,” katanya sambil memberikan beberapa lembar uang.
“Tak usah, Nak. Ini sudah cukup,” kata nenek itu sambil menunjukkan makanan yang diberikan Yuna.
Yuna sangat bahagia. Ia bisa bantu sesama.
Kisah ini mengajarkan kita untuk saling berbagi satu sama lain. Kita berbagi dengan tulus tanpa mengharapkan apa-apa. Yakin, Tuhan akan membalas kebaikan itu.
Editor|| Marianus Hamse, S Pd, Gr
Redaksi|| Stanislaus Bandut, S.Pd
