Bernadeta Cicinda Hayati ( Siswi Kelas VIII A)
Aku Dan Dewa
Malam itu aku sangat kaget. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba aku tak sengaja menoleh kearah jendela kamarku . Aku tak menyangka sosok yang selama ini aku idamkan, tiba-tiba saja berada didepan jendela kamarku.
Sontak akupun gemetar. Dia lalu berbisik.
"Sarly...Sarly, bukain jendelanya dong. Aku mau ngomongin sesuatu sama kamu,". ucapnya dari luar jendela kamarku.
Akupun terdiam, sembari berpikir dalam hati.
"Ya Tuhan, apakah ini hanya mimpi, ataukah memang benar kenyataan. Mengapa ia tiba-tiba saja berada didepan jendela kamarku" sahutku dalam hati.
Ia terus saja mengetuk jendela kamarku, aku jadi tak tega padanya. Dengan pikiran yang tak menentu, akupun membuka jendela kamarku.
"Jangan brisik, awas ketauan Ayah" bisikku padannya.
"Tenang saja, aman kok," balasnya
Saat Dewa sudah berada dalam kamarku, detak jantungku semakin laju. Gerak-gerik Dewa sangat aneh, sepertinya Ia akan melakukan sesuatu kepadaku. Aku jadi takut padanya. Lalu akupun berkata kepadanya.
"Dewa kamu mau ngapain, kenapa kamu membuka jaketmu," tanyaku pada Dewa.
Dewa tetap saja tidak peduli dengan perkataanku. Sepertinya Ia benar-benar nekat. Akupun mau berteriak neminta pertolongan Ayah. Namun hal tak terduga terjadi, tiba-tiba Dewa berlutut dihadapanku dan mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dalam saku jaketnya, ternyata Dewa ingin melamarku.
Writter|| Bernadeta Cicinda Hayati
Editor|| Stanislaus Bandut, S.Pd|| Red