Purnama|| Kumpulan Puisi Menarik Karya Siswa Siswi SMPN 3 Pacar

 

Gambar oleh Vaiva Zernosekovaite dari Pixabay

Ibu

Kau bagai mentari pagi hari
Memberi semangat dalam hidupku
Kau bagai cahaya yang selalu memberi arahan hidupku
Bintang yang selalu mengelilingi bulan tiap malam
Seperti aku yang berteduh di pangkuanmu
Kau merawatku
Mendidikku
Hingga aku dewasa

Ibu
Dengan cara apa aku membalasmu?
Aku menitikkan air mata melihat pengorbananmu
Kau lemah lembut, sabar, dan rendah hati

Ibu
Dalam sehelai lembaran ini
Kurangkaikan tulisan tentangmu

By: Karolina A. AbutIX C



Purnama

Cahayanya bagiku terang indah di depan mata
Entah apa yang membuatku mengingat kisah lama
Kisah yang alam terkubur masa
Mungkin aku sedang merindukannya?

Purnama
Dapatkah kau sampaikan rinduku padanya?
Mungkinkah dia menatap purnama yang sama?
Ingin kucoba menyapa
Namun, seperti inilah aku
Yang tak pernah mampu melakukannya

Purnama
Akankah aku dan dia akan berjumpa?
Walau hanya sesaat saja
Aku sangat merindukannya
Karena aku pernah menyayanginya

By: Solanglia L. AnggutIX D



Di Sini

Di atas bukit yang tinggi
Kuberteriak menjual mimpi
Untuk kita yang terus bermimpi

Menyimpan rasa untuk sebuh fakta
Berlomba-lomba untuk meraih cita-cita
Untuk sekarang dan selamanya

Desahan nafas bagi kita yang bertahan
Tidak merugi dalam penghinaan
Untuk hari esok yang lebih baik

By: Milia A. RatnaIX D


Ukiran Kisah

Andai waktu berputar kembali
Mungkin semua bias kuulangi
Tetapi semua sudah kulalui
Kini kisah menjadi misteri

Kisah-kisah yang kian memberi
Sesal bertemu kembali
Bawalah hatimu untuk cinta yang kau beri

Untuk hati yang rindu ini
Bersamamu itu tak pasti
Bersamamu tak mungkin kembali

By: Milia A. RatnaIX D



Hari-Hari Menyedihkan

Sejauh ini, perjalanan yang kulalui
Ada kecewa, sedih, kini kurasa sendiri
Aku tak tahu apa yang kulalui
Tertawa dan tersenyum untuk hati yang tersakiti

Sekarang aku tahu
Di titik mana aku harus berada
Dan apa yang harus kulakukan
Untuk melupakan apa yang kulalui

Aku menunggu hari yang akan dating

By: Melania A. JerilIX D


Teruntuk Kamu yang Telah Pergi

Dalam letih kau merintih
Menentang rasa yang kian menepi
Menentang waktu yang merenggut kisah
Menuju kisah yang tak pasti

Serasa waktu berlalu tanpa arah
Perjuanganmu kala itu
Menghadirkan seribu air mata
Perjuanganmu di ujung kisah
Menghanyutkan kisah yang usai
Padahal aku masih ingin bersamamu
Menemani hari-hari dengan kenangan
Ceritamu usai begitu saja

Kau pergi
Memang kisahmu perih
Andai kau tahu, kau menaburkan benih-benih duri di hatiku
Kau memilih pergi enggan bertahan
Rindu selalu untukmu

By: Maria G. MajulIX C


Editor|| Marianus Hamse, S.Pd
Redaksi|| Stano