Artikel : Strategi Guru dalam Menciptakan Pembelajaran Positif

Oleh:Kosmas F. Ngtata, S.Pd.
Guru SMP N 4 Macang Pacar

foto : Kosmas F. Ngtata, S.Pd, Peserta PPG Dalam Jabatan Kategori 3 Gelombang 2 tahun 2023

     Pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memberikan pengalaman positif kepada siswa. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif.

   Guru yang memperlakukan anak didik mereka dengan sikap menghargai dan rasa percaya akan lebih sukses dalam menciptakan lingkungan belajar positif yang hanya menimbulkan sedikit masalah perilaku dibandingkan dengan guru yang tidak (partin, dkk 2010).

    Guru bukan hanya seorang penyampai informasi, melainkan agen perubahan dalam dunia pendidikan. Melalui tugasnya yang mulia, seorang guru bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada perkembangan holistik murid. Dalam perjalanan ini, guru perlu menggabungkan nilai-nilai seperti kesabaran, kebijaksanaan, dan empati sebagai kunci untuk membentuk pembelajaran yang positif.

     Salah satu kunci utama dalam menciptakan pembelajaran positif adalah membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa. Guru perlu memperlihatkan empati, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memahami kebutuhan serta minat siswa. Dengan membangun hubungan positif, siswa lebih cenderung terbuka untuk belajar.

Menurut Munandar (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:207) yang menyatakan bahwa pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas anak secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi menyenangkan.

Memberikan penguatan positif kepada siswa adalah strategi efektif untuk meningkatkan motivasi dan perilaku positif. Guru dapat memberikan pujian, pengakuan, atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian siswa. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri siswa tetapi juga menciptakan atmosfer positif di kelas.

Sebelumnya, banyak guru tidak sering menerapkan pendekatan memusatkan pembelajaran pada murid (student-centered learning). Namun, dalam mengembangkan suasana pembelajaran yang efektif, seorang guru perlu membangun kelompok belajar di kelas. Guru menjelaskan tata cara diskusi dan kegiatan kelompok, memungkinkan murid untuk berkolaborasi meskipun memiliki kemampuan yang berbeda. Meskipun hasil diskusi mungkin tidak sesuai ekspektasi, guru perlu bersikap sabar, memberikan waktu tambahan, dan memberikan penguatan terhadap tugas kelompok.

Tingkat kejenuhan murid bisa muncul, terutama setelah jam 10.00 pagi. Oleh karena itu, guru dapat mengatasi situasi ini dengan memanfaatkan metode "ICE BREAKING". Melibatkan murid dalam aktivitas yang menyenangkan dapat meningkatkan semangat dan mengurangi potensi amarah guru. Jika guru merasa tertekan, penting untuk menahan diri, memberikan waktu tambahan, dan mencari udara segar.

Sikap mandiri juga menjadi karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Meskipun tidak semua guru memiliki motivasi untuk mengembangkan bakat dan potensi murid, seorang guru yang berdedikasi akan berusaha meningkatkan dirinya sendiri melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Guru yang reflektif akan menyadari pengalaman masa lalu dan mencari cara baru untuk menangani situasi sulit, menggantikan kekerasan fisik dengan hukuman alternatif yang lebih positif.

Kolaborasi juga menjadi kunci sukses dalam dunia pendidikan. Guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa dalam kegiatan sekolah, menciptakan hubungan yang positif dan mendukung. Inovasi dalam pembelajaran adalah elemen lain yang tidak dapat diabaikan. Guru inovatif menciptakan pengalaman pembelajaran yang berbeda dan memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif.

Meskipun perubahan memerlukan waktu, langkah-langkah tersebut dapat membawa dampak positif pada proses pembelajaran. Melalui pengalaman dan refleksi, seorang guru dapat terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan suasana kelas yang kondusif, dan memberikan dampak positif pada perkembangan murid.

Pertama, Mencintai anak dengan sepenuh hati untuk membangun hubungan emosional yang kuat.

Kedua, Menciptakan suasana kelas yang kondusif melalui inovasi, seperti metode "Ice Braking" atau pendekatan lain.

Ketiga, Mengakui bahwa pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas.

Keempat, Menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada murid.

    Oleh karena itu, Menciptakan pembelajaran positif memerlukan komitmen dan usaha dari para guru. Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi siswa, dan membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki sikap positif terhadap pembelajaran dan kehidupan.

 Sumber : 

https://www.materibelajar.id/2016/10/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html

https://infomenarik.org/strategi-guru-untuk-menciptakan-lingkungan-belajar-yang-positif/



Redaks||  Stano